Aku adalah seekor domba yang tersesat,
Tak tahu darimana berasal & akan kemana,
Dengan tubuh yang kurus & bulu yang sangat kotor,
Entah berapa jauh sudah aku berjalan,
Tetapi yang kutemukan hanya derita.
Kadang...aku menemukan padang yang berumput hijau,
Tetapi...belum sempat aku menikmati segar & nikmatnya rumput itu,
Kawanan domba di sana telah mengusirku,
Maklumlah...'mereka' khan asli sana gitu lho..hehehe
Sedangkan aku? –hanya pendatang-
'Mereka' marah ketika di lahannya ada mulut & perut yang lain,
Selain mulut & perut mereka.
Dalam kecewa & rasa lapar yang semakin menggigit, aku melangkah lagi,
Tetapi...yang kutemukan hanyalah rumput liar...tak terurus, kurus & kusam seperti diriku,
Daripada lapar...rumput yang tak enak itu kusantap juga,
Tiap gigitan adalah goresan pedih di tubuhku,
Sambil makan...tak terasa airmataku mengalir,
Ku seret langkah berlari ke sana,
Di dalam rasa haus yang semakin terasa mencekik,
Tetapi...sebelum lidahku mengecap kesegaran aliran airnya,
Tatapan mata tajam & tak bersahabat telah menghadangku,
Membuat langkahku...perlahan tapi pasti surut ke belakang,
Dan...harus puas hanya dengan kubangan lumpur yang 'nyaris' tak memiliki air yang layak untuk kuminum
Dahaga...lapar...dengan tubuh yang tergores luka,
Hanya menanti maut menjemput,
Kubaringkan diri dalam jurang...tempat terakhir yang menampung tubuhku,
Tanpa asa...hanya penantian akan maut,
Ketika...suatu saat....
Aku melihat satu sosok menghampiriku,
Mengulurkan tangan meraih tubuhku yang tiada lagi berdaya,
Mendekapnya dengan penuh kasih,
Membersihkan bulu-buluku hingga putih...seputih "bulu domba" seharusnya,
Membawaku...yah...membawaku,
Oh...apakah ini mimpi?
Aku menggigit tubuhku sendiri..."duh sakit"...berarti ini bukan mimpi,
Ini nyata...
Mataku hampir tak berkelip...takut setelah membukanya kembali...
Apa yang kulihat kini..menghilang...
Semakin mendekat...& terus mendekat...
Sosok itu meraih benda yang amat bening itu & mengambilnya dengan tangan kokoh itu,
Air...yah...air yang amat jernih...
Kini...diberikan dimulutku...
Perlahan aku mengecapnya...takut ini hanya mimpi,
Tapi...tidak...enak..segar...hohohoho
Tiap tetesan yang mengalir ke tubuhku,
Membuat tubuhku seperti hidup kembali,
Perlahan tapi pasti...
Oh.. benar...ini air...air yang sangat segar,
Dan tangan itu terus memberiku air jernih tersebut,
Hingga dahagaku terpuaskan,
Dan...tangan itu tak berhenti hanya di situ saja,
Benda berwarna hijau segar...diraih & diberikan di mulutku,
Dengan mata terpejam aku menerimanya,
Mengunyahnya perlahan,
Menikmati tiap rasa manis & gurihnya,
Sampai...berkas yang terakhir di mulutku,
Ups....pasti mahkluk-mahkluk di perutku "kaget" dengan sajian hari ini hahahaha
Setelah sekian lama...lama...aku sudah lupa berapa lama...
Aku menikmati sajian rumput segar,
Disertai usapan lembut di tubuhku,
Luka di sana, tak lagi terasa nyeri oleh sentuhan tangan itu.
Hingga akhirnya...aku terlelap dalam pelukan kasih sosok itu,
Dan...dalam tidurku...aku bermimpi,
Tentang "seseorang"yang disebut sebagai "GEMBALA YANG BAIK"
Benar...aku melihat...bagaimana Sang Gembala itu menggembalakn domba-dombaNya,
Membaringkannya dipadang yang berumput hijau,
Membimbingnya ke air yang tenang,
Menuntunnya di jalan yang benar...
sehingga kawanan domba itu tak perlu takut tersesat, seperti aku...dulu
dan...yah...ampun...
aku melihat "seri" diwajah kawanan domba itu,
tak ada takut sedikitpun,
sebab Gembala itu dengan sigap berjaga & menjaga 'mereka'
bahkan...ketika kawanan itu dihadang para musuh,
Ia tampil ke depan dengan gagah perkasa membela nyawa para kawanan dombaNya,
Tak peduli dengan nyawaNya sendiri...
Takjub aku dalam keharuan...melihat Sang Gembala itu,
Ketika...Ia...menyediakan segala yang diperlukan kawanan dombaNya..
Bahkan sebelum kawanan domba itu memintanya atau menginginkannya,
Bahkan...di hadapan para lawan-lawan 'mereka'
Dia menyediakan hidangan yang lezat & bergizi...selalu...
Oh...betapa nikmatnya hidup dalam penggembalaanNya,
"aku mauuuuuuuuuuuuuuuuuuu"
Teriakku tanpa sadar...
Teriakan yang membawaku ke alam nyata,
Upss..mimpiku berakhir...
Oh...di mana Sang Gembala tadi?
Cemas aku mencari kesana sini,
Di mana DIA?
Aku...aku mau digembalakan olehNya...mau....
Oh...aku mulai menangis...menangis dalam kecemasan tak menemukan DIA,
Hingga sebuah tangan menyentuhku perlahan,
Ku tengadah pada sosokitu,
"oh...ini DIA...DIA...yang ku lihat dalam mimpiku tadi"
Tersenyum DIA sambil mengangguk padaku,
"AKU ADALAH GEMBALA YANG BAIK", kataNya
Oh...ternyata aku tak perlu mencariNya kemana-mana,
Karena...aku ada dalam pelukanNya,
Dalam penggembalaanNya.
Kupeluk erat sosok itu & takkan ku lepas lagi,
Tak peduli...besok lusa aku akan menghadapi apapun,
Tak peduli... besok lusa akan hujan atau badai sekalipun,
Sosok ini...takkan kulepas lagi,
Aku ingin berada dalam penggembalaanNya,
Seumur hidupku....
Hmmm...tersenyum aku membaca kisah domba yang satu ini,
Teringat aku dengan diriku sendiri,
Dengan keluargaku...kuliahku selama 3 tahun ini, teman2ku, pelayananku..
Tentang masa depan ku,
Tentang segala hal yang kubutuhkan,(termasuk kebutuhan pasangan hidup) heheee..
Dan..tentang..."mimpiku"...jauh di sini...di relung hatiku,
Terasa tak pasti & mustahil,
Tetapi...memandang kepada DIA...Sang Gembala Agungku,
Membuatku tersenyum dalam keharuan,
"aku di sini sekarang, di tahap ini"
Dan...itu karena DIA yang telah membawaku,
Dalam pelukanNya,
Dalam pemeliharaanNya,
Dalam kuasaNya...untuk membawaku ke TUJUAN yang telah DIA tetapkan bagiku,
Maka...lirih ku berkata,
Tetesan air mata keyakinan & rasa syukur akan segala hal yang "telah"& "masih lagi" akan DIA lakukan,
Untukku & untukmu juga saudaraku....
Tak tahu darimana berasal & akan kemana,
Dengan tubuh yang kurus & bulu yang sangat kotor,
Entah berapa jauh sudah aku berjalan,
Tetapi yang kutemukan hanya derita.
Kadang...aku menemukan padang yang berumput hijau,
Tetapi...belum sempat aku menikmati segar & nikmatnya rumput itu,
Kawanan domba di sana telah mengusirku,
Maklumlah...'mereka' khan asli sana gitu lho..hehehe
Sedangkan aku? –hanya pendatang-
'Mereka' marah ketika di lahannya ada mulut & perut yang lain,
Selain mulut & perut mereka.
Dalam kecewa & rasa lapar yang semakin menggigit, aku melangkah lagi,
Tetapi...yang kutemukan hanyalah rumput liar...tak terurus, kurus & kusam seperti diriku,
Daripada lapar...rumput yang tak enak itu kusantap juga,
Tiap gigitan adalah goresan pedih di tubuhku,
Sambil makan...tak terasa airmataku mengalir,
"oh...di manakah padang rumput hijau impian itu?"
Kadang...aku menemukan air yang tenang,Ku seret langkah berlari ke sana,
Di dalam rasa haus yang semakin terasa mencekik,
Tetapi...sebelum lidahku mengecap kesegaran aliran airnya,
Tatapan mata tajam & tak bersahabat telah menghadangku,
Membuat langkahku...perlahan tapi pasti surut ke belakang,
Dan...harus puas hanya dengan kubangan lumpur yang 'nyaris' tak memiliki air yang layak untuk kuminum
Dahaga...lapar...dengan tubuh yang tergores luka,
Hanya menanti maut menjemput,
Kubaringkan diri dalam jurang...tempat terakhir yang menampung tubuhku,
Tanpa asa...hanya penantian akan maut,
Ketika...suatu saat....
Aku melihat satu sosok menghampiriku,
Mengulurkan tangan meraih tubuhku yang tiada lagi berdaya,
Mendekapnya dengan penuh kasih,
Membersihkan bulu-buluku hingga putih...seputih "bulu domba" seharusnya,
Membawaku...yah...membawaku,
Oh...apakah ini mimpi?
Aku menggigit tubuhku sendiri..."duh sakit"...berarti ini bukan mimpi,
Ini nyata...
Mataku hampir tak berkelip...takut setelah membukanya kembali...
Apa yang kulihat kini..menghilang...
Semakin mendekat...& terus mendekat...
Sosok itu meraih benda yang amat bening itu & mengambilnya dengan tangan kokoh itu,
Air...yah...air yang amat jernih...
Kini...diberikan dimulutku...
Perlahan aku mengecapnya...takut ini hanya mimpi,
Tapi...tidak...enak..segar...hohohoho
Tiap tetesan yang mengalir ke tubuhku,
Membuat tubuhku seperti hidup kembali,
Perlahan tapi pasti...
Oh.. benar...ini air...air yang sangat segar,
Dan tangan itu terus memberiku air jernih tersebut,
Hingga dahagaku terpuaskan,
Dan...tangan itu tak berhenti hanya di situ saja,
Benda berwarna hijau segar...diraih & diberikan di mulutku,
Dengan mata terpejam aku menerimanya,
Mengunyahnya perlahan,
Menikmati tiap rasa manis & gurihnya,
Sampai...berkas yang terakhir di mulutku,
Ups....pasti mahkluk-mahkluk di perutku "kaget" dengan sajian hari ini hahahaha
Setelah sekian lama...lama...aku sudah lupa berapa lama...
Aku menikmati sajian rumput segar,
Disertai usapan lembut di tubuhku,
Luka di sana, tak lagi terasa nyeri oleh sentuhan tangan itu.
Hingga akhirnya...aku terlelap dalam pelukan kasih sosok itu,
Dan...dalam tidurku...aku bermimpi,
Tentang "seseorang"yang disebut sebagai "GEMBALA YANG BAIK"
Benar...aku melihat...bagaimana Sang Gembala itu menggembalakn domba-dombaNya,
Membaringkannya dipadang yang berumput hijau,
Membimbingnya ke air yang tenang,
Menuntunnya di jalan yang benar...
sehingga kawanan domba itu tak perlu takut tersesat, seperti aku...dulu
dan...yah...ampun...
aku melihat "seri" diwajah kawanan domba itu,
tak ada takut sedikitpun,
sebab Gembala itu dengan sigap berjaga & menjaga 'mereka'
bahkan...ketika kawanan itu dihadang para musuh,
Ia tampil ke depan dengan gagah perkasa membela nyawa para kawanan dombaNya,
Tak peduli dengan nyawaNya sendiri...
Takjub aku dalam keharuan...melihat Sang Gembala itu,
Ketika...Ia...menyediakan segala yang diperlukan kawanan dombaNya..
Bahkan sebelum kawanan domba itu memintanya atau menginginkannya,
Bahkan...di hadapan para lawan-lawan 'mereka'
Dia menyediakan hidangan yang lezat & bergizi...selalu...
Oh...betapa nikmatnya hidup dalam penggembalaanNya,
"aku mauuuuuuuuuuuuuuuuuuu"
Teriakku tanpa sadar...
Teriakan yang membawaku ke alam nyata,
Upss..mimpiku berakhir...
Oh...di mana Sang Gembala tadi?
Cemas aku mencari kesana sini,
Di mana DIA?
Aku...aku mau digembalakan olehNya...mau....
Oh...aku mulai menangis...menangis dalam kecemasan tak menemukan DIA,
Hingga sebuah tangan menyentuhku perlahan,
Ku tengadah pada sosokitu,
"oh...ini DIA...DIA...yang ku lihat dalam mimpiku tadi"
Tersenyum DIA sambil mengangguk padaku,
"AKU ADALAH GEMBALA YANG BAIK", kataNya
Oh...ternyata aku tak perlu mencariNya kemana-mana,
Karena...aku ada dalam pelukanNya,
Dalam penggembalaanNya.
Kupeluk erat sosok itu & takkan ku lepas lagi,
Tak peduli...besok lusa aku akan menghadapi apapun,
Tak peduli... besok lusa akan hujan atau badai sekalipun,
Sosok ini...takkan kulepas lagi,
Aku ingin berada dalam penggembalaanNya,
Seumur hidupku....
Karena DIA...
Domba yang malang ini menjadi domba yang paling beruntung,
Domba yang tersesat ini menjadi domba kesayangan,
Domba yang terluka ini menjadi domba paling sehat.'
Domba yang biasa ini menjadi 'tidak biasa'
Domba...yah...
Kisahku ini hanyalah satu dari sekian kisah,
Yang membuktikan kedasyatan penggembalaanNya,
Yang terus menerus mencari yang hilang seperti aku...dulu..
Yang terus menerus memulihkan yang terluka seperti aku...dulu...
Yang terus menerus memelihara hidup yang papa seperti aku...dulu.**
Hmmm...tersenyum aku membaca kisah domba yang satu ini,
Teringat aku dengan diriku sendiri,
Dengan keluargaku...kuliahku selama 3 tahun ini, teman2ku, pelayananku..
Tentang masa depan ku,
Tentang segala hal yang kubutuhkan,(termasuk kebutuhan pasangan hidup) heheee..
Dan..tentang..."mimpiku"...jauh di sini...di relung hatiku,
Terasa tak pasti & mustahil,
Tetapi...memandang kepada DIA...Sang Gembala Agungku,
Membuatku tersenyum dalam keharuan,
"aku di sini sekarang, di tahap ini"
Dan...itu karena DIA yang telah membawaku,
Dalam pelukanNya,
Dalam pemeliharaanNya,
Dalam kuasaNya...untuk membawaku ke TUJUAN yang telah DIA tetapkan bagiku,
Maka...lirih ku berkata,
"TUHAN ADALAH GEMBALAKU, TAKKAN KEKURANGAN AKU...KEBAJIKAN & KEMURAHAN BELAKA AKAN MENGIKUTI AKU SEUMUR HIDUPKU & AKU AKAN DIAM DALAM RUMAH TUHAN SEPANJANG MASA"
Menetes air bening membasahi pipiku,Tetesan air mata keyakinan & rasa syukur akan segala hal yang "telah"& "masih lagi" akan DIA lakukan,
Untukku & untukmu juga saudaraku....
0 komentar:
Posting Komentar