Sudah hampir
tiga minggu lalu saya istirahat total karena patah tulang pelvic. Motor yang
saya naiki entah ditabrak atau menabrak mobil, tidak begitu jelas. Tapi yang
jelas saya pakai acara jatuh, terjatuh di jalanan raya, dimana kendaraan dan
orang berlalu lalang. Ngilu dibuatnya. Bangkit dan kembali berjalan normal
nyaris tidak bisa. Memaksa jalan akibatnya saya jadi terlihat seperti orang
bodoh. Mendapat pandangan kasihan dari semua orang.
Ini bukan kali
pertama saya kecelakaan, terluka, dan sulit berjalan. Sejak kecil saya familiar
dengan kata kecengklak, terkilir, bahkan patah. Satu tahun lalu luka dengan
kejadian yang sama pernah saya alami. Sakit, ngilu, juga malu. Soalnya saya
begitu saja terjatuh di depan banyak orang. Rasa malunya sama besarnya dengan
rasa ngilu. Sialan.
Tapi baik
sekarang maupun satu tahun lalu saya tidak pernah menyerah untuk tetap
berjalan. Langsung berdiri begitu terjatuh. Meringis sedikit maklumlah. Tapi
tanpa tangis. Tidak boleh menangis. Percuma menangis tidak bisa menghilangkan
ngilu yang terasa sampai ke ubun-ubun ini.
Kata dokter
juga begitu. Kaki yang sakit jangan dimanja. Harus terus digerakkan.
Jangan takut sakit. Kamu harus terus
berjalan. Walau tertatih dan butuh pegangan. Karena saya tahu sakit ini pasti
akan berlalu. Dan esok saya akan bisa kembali berjalan normal lagi.
Sama kayak hati....
0 komentar:
Posting Komentar